Kamis, 09 Desember 2010

MENGANGKAT SISI KEHIDUPAN SEORANG ATLET


 Teman-teman semua pasti punya idola atlet kan? Entah itu atlet sepak bola, bulutangkis, atau atlet tinju? Teman-teman semua pernah berpikir nggak kalau atlet itu kehidupannya keras banget lho…mereka sudah dibiasakan hidup mandiri dan disipilin sejak kecil. Jadi wajar saja jika para atlet memang sangat tangguh untuk bertanding dilapangan.
Saya sendiri tau betul kehidupan seorang atlet itu bagaimana. Dari suka maupun dukanya. Karena saya sendiri pernah merasakan kerasnya berjuang jadi atlet, walaupun sekarang saya memang nggak jadi atlet beneran tetapi saya sudah merasakan bagaimana kehidupan seorang atlet sejak kecil hingga mereka bisa meraih prestasi tertinggi ketika mereka sudah dewasa.
Teman-teman semua juga patut bersyukur karena mungkin  di usia remaja teman-teman bisa bebas jalan-jalan ke mall tanpa dibatasi waktu dan bebas bermain. Tetapi tidak dengan seorang atlet remaja yang harus latihan setiap hari demi meraih gelar juara dan belum lagi latihan fisik yang sangat menguras tenaga. Mungkin terkadang mereka juga ingin seperti remaja lain yang bebas melakukan apapun yang mereka suka tetapi bagi para atlet remaja latihan memang sudah melekat pada diri mereka dan keringat yang bercucuran itu tanda kesungguhan mereka berlatih di lapangan. Mereka tak pernah mengeluh dengan semua ini karena bagi mereka ini adalah jalan untuk menuju cita-cita mereka menjadi atlet professional.

Teman-teman semua juga patutu bersyukur karena masih bisa beristirahat kapan pun teman-teman mau. Tetapi atlet tidak merasakan itu mereka harus melakukan kewajiban mereka dahulu untuk berlatih demi membela nama baik bangsa ini dan setelah semua kewajiban telah terpenuhi mereka baru dibolehkan istirahat dan tak hanya itu setelah terlelap tidur mereka harus bangun pagi-pagi sekali untuk sekedar lari pagi atau latihan fisik lagi sampai siang. Capek bukan? Tapi itu memang aktifitas rutin mereka tak bisa diganggu gugat dan tak bisa ditawar karena jati diri bangsa ini ada di tangan mereka.

Terus belum lagi ketika teman-teman semua masih bisa bertemu keluarga setiap saat bahkan setiap hari tetapi atlet jarang merasakan itu mereka jarang sekali bertemu dengan sanak saudara mereka. Karena mereka tingal di asrama atlet yang jauh dari keluarga mereka dan jauh dari hiruk pikuk kehidupan diluar sana. Jiwa mereka hanya untuk bangsa ini, hari-hari mereka hanya diisi dengan latihan, latihan, dan latihan, dan mereka mengabdikan diri mereka untuk mengharumkan bangsa ini dan pengorbanan mereka sangat patut kita hargai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar