Rabu, 22 Juni 2011

Yang tidak di harapkan

                 Hari ini matahari bersinar dengan terangnya. Diriku juga seperti dia. Cerah ceria dan penuh tawa. Mau tau kenapa? Karena hari ini aku akan mengikuti lomba website se-Indonesia. Lombanya akan dilaksanakan pagi ini tepat Pukul 9. Aku sangat bersemangat mengikuti lomba ini. Karena yang memenangkan lomba ini akan mendapat beasiswa dari salah satu Universitas swasta yang turut berpastisipasi dalam lomba ini. Jam sudah menunjukan pukul 6 pagi. Aku mandi dulu ya kawan.. :).

               Setelah selesai mandi dan sudah rapih dengan baju bebas dan Almamater sekolah. Aku bergegas menuju ruang makan untuk menemui Mama ku tercinta. "Ma, doain aku ya...mudah-mudahan aku sukses lombanya." sapaku kepada Mama yang sedang menyiapkan sarapan. "Iya, pasti Mama doain kok." Jawab Mama dengan senyum ramahnya
"kalau aku kalah gapapa kan Ma?" tanyaku
"ya gapapa lah, kalah menang itu sudah biasa yang penting udah lakukan yang terbaik. Udah kamu makan dulu nih." suruh Mama.
Setelah sarapan aku langsung berpamitan dengan Mama dan berangkat ke Sekolah untuk menemui teman-temanku yang mengikuti lomba ini juga. Karena kami akan berangkat bersama nanti. Oiya, aku bersekolah di SMA Plus PGRI Cibinong, aku baru kelas 1 SMA. Dan di sekolahku ini aku mengikuti organisasi Kopasus IT (Kelompok siswa binaan khusus Informasi dan Teknologi). Kopasus IT adalah salah satu organisasi di sekolah yang khusus membina anak-anak yang ingin belajar di bidang IT.
              Selama perjalanan ke sekolah dengan naik angkot tiba-tiba ada sms di Hp-ku. Ternyata dari Harni. Teman bimbel ku waktu SMP dulu. Dari dulu sampai sekarang kami memang sangat akrab. Harni mengirimkanku sms yang isinya ''Ra, lagi dmn lo skrg?" aku pun membalasnya "lg di jlan. mo ke sklh. emg knp?"
Harni: "hari ini bsa kan ke rmh gw?"
Aku: "mo ngpain?"
Harni:"lo lupa ya? hri ini gw ultah tauuuuuu.."
Ya Tuhan! Aku lupa! Bahwa hari ini hari ulang tahunnya Harni. Akupun langsung melihat Kalender di Hp ku menunjukan tanggal 16-05-2011. Ya..tanggal 16  mei sekarang memang hari ulang tahun Harni dan aku tidak ingat sama sekali. Biasanya aku kan selalu mengucapkan selamat ulang tahun ke Harni, tapi kali ini aku sama sekali belum mengucapkannya. Mungkin karena aku terlalu sibuk mempersiapkan lomba web. Aku pun langsung membalas sms dari Harni lagi. "Ya ampun Ni! maaf ya gw lupa. Happy Birthday ya.. :)". Tak lama Harni pun membalas sms ku lagi.
"Iya, Ra makasih. Gw jg mklum kok klo lo lpa sma ultah gw, lo kan sibuk :). Trus nnti bsa gak dteng ke rmh gw? gw udh undang tmen2 lho.."
Aku: "hmm..emg jam brp acaranya?"
Harni: "sore Ra, skittar jam 3an. Lo dtg ya? pleaseeeeee..."
Aku: "Hri ini gw mo lmba web di mampang Ni..tpi gw ushain dtg :)
Harni: "emg lo dri mampang plang jam brp?"
Aku: "mgkin skitar jam 1an"
Harni: "ywdh,pkoknya lo hrus dtg! harus ya Ra!"
Aku: " Iya... :)".
                      Tak terasa Angkot yang kunaiki sudah sampai di depan sekolah. Aku pun langsung turun dan bergegas menuju gerbang sekolah. Ternyata di Parkir mobil sudah ada beberapa anak yang mengikuti lomba. Aku pun langsung menghampiri mereka dan berbincang tentang hasil web kami sambil menunggu anak-anak yang lain datang. Tepat Jam 7 pagi, aku dan semua teman-teman yang mengikuti lomba berangkat menuju mampang dengan menaiki mobil sekolah dan mobil pembina kami. Karena yang mengikuti lomba ini adalah 30 orang maka satu mobil saja tidak cukup untuk menampung kami. 2 jam perjalanan di mobil kami habiskan dengan tertawa, bercanda dan sesekali saling mendoakan agar salah satu dari kami menjadi juara di semua kategori yang ada.
                       Sesampai di Mampang, tepatnya di Aula Universitas Paramadina. Aku dan teman-teman segera memasuki Aula karena acara pembukaan akan segera dimulai. Sedangkan guru pembina kami menunggu  diluar. Pembukaan perlombaan ini dibuka oleh ketua pelaksana perlombaan yang berasal dari Universitas Paramadina, dan juga beberapa Tokoh yang sudah sukses dan banyak meraup keuntungan melalui web buatan mereka. Perlombaan ini diikuti ratusan bahkan mungkin ribuan peserta tingkat SLTA-se Indonesia. Jadi, persaingan sangat ketat di perlombaan ini.
                         Singkat kata, aku sempat menduduki peringkat 5 dari 5 orang terpilih di kategori Tata letak web terbaik. Dari situ aku berharap bahwa aku akan memenangkan kategori itu. Tapi nyatanya setelah pengumuman pemenang. Ternyata aku kalah. Hanya 1 orang saja yang diambil dari tiap kategori. Dan Kakak kelasku yang mengikuti lomba ini mendapat Juara harapan1 dan 2. "Lumayanlah..daripada nggak dapat sama sekali. Tahun depan kita harus Juara" Kata Pak Ikhsan pembina kami. Setelah lomba selesai kami semua langsung makan siang kemudian kembali lagi ke sekolah untuk menunjukan sertifikat kepada kepala sekolah. Tapi sayangnya aku tidak bisa ikut pulang bersama mereka. Karena aku ingin ke rumah Harni. Akhirnya aku ke rumah Harni sendirian dengan naik Bus Transjakarta.
                        2 jam kemudian aku sampai di rumah Harni. Ternyata rumahnya masih sepi. Aku lihat jam tanganku baru menunjukan pukul 2 siang. Hmmmm...pantas saja masih sepi, gumamku. Setelah mengucapkan salam Harni keluar dari rumahnya dengan tampilan biasa saja. ''Lho? kok belum rapih?" tanyaku
"belum lah Ra, baru jam 2. Lagi juga acaranya bukan di rumah gue tapi di restoran cepat saji di deket sini." Jawab Harni dengan senyum sumringahnya
"Ayo masuk Ra," ajak Harni. Lalu aku langsung duduk di kursi ruang tamunya yang rapih. Tak lama aku duduk dan menunggu minuman dari Rara, temanku Mutia datang. Dia datang sendirian, tidak denga teman-teman bimbel yang lainnya. "Mut, yang lain mana?" tanyaku
"yang lain nggak bisa datang Ra, mereka lagi pada sibuk belajar buat ulangan katanya" jawab Mutia
"Eh, Muti. sini masuk." Sapa Harni dengan membawa minuman di tangannya
"Lho Ni? Kok lo belum rapih? kok pake baju biasa?" Tanya Mutia
"kan acaranya nanti jam 3, lagi juga acaranya bukan disini tapi di restoan cepat saji di deket-deket sini. Jalan kaki juga sampe kok." Kata Harni
"Ra, dari bimbel kita doang nih yang datang? ckckckck" keluh Mutia
"gapapa kali, lo berdua doang yang datang juga gue udah senang." sahut Harni.
"lo ngundang siapa aja emang, Ni?" tanyaku
"ngundang temen-temen dari bimbel sama temen-temen SMP gue." jawabnya
"temen SMP lo? Nanti ada Mantannya Rara dong? hahahaha" ledek Mutia.
                          Ya, memang waktu aku kelas 3 SMP dulu aku pernah berpacaran dengan teman SMP-nya Harni. Namanya Tio. Aku kenal Tio juga dari Harni dan dulu semua teman kelas bimbel ku tau bahwa aku berapacaran dengan Tio. Tapi sekarang aku sudah tidak bersama Tio lagi dan kami juga tidak pernah berkomunikasi dan bertemu lagi. Dan kemungkinan besar hari ini aku akan bertemu Tio. Karena Tio juga teman dekat Harni waktu SMP. Tapi mudah-mudahan Tio tidak datang, karena kedatangannya sama sekali tidak aku harapkan.
"apa sih lo Mut! ngomongin mantan." Tukasku
"cieeeee....Rara. Nanti Tio kesini tau. Jujur aja Ra, lo kangen kan sama Tio?" Kata Harni ikut menggodaiku
"nggak lah. apaaan sih. Kalau dia datang ya yaudah, dia kan teman lo masak nggak datang di acara ultah temen sendiri." sahutku
"udah lah Ra, nanti pas Tio datang gue suruh dia ngobrol sama lo deh. hahaha" goda Mutia lagi.
                        Tio memang masa laluku. Tio memang orang yang pernah aku sayang. Sejak berpisah dengannya aku mencoba untuk melupakannya dan terus melupakannya.Dan aku berhasil melupakannya sampai sekarang. Tapi kenapa sekarang ada kemungkinan untuk bertemu dengannya? Karena jujur saja aku sama sekali tidak mengharapkannya. Karena jika aku melihat wajah Tio lagi itu akan membuatku mengingat masa lalu yang indah bersamanya, masa lalu yang sangat indah untuk aku kenang.
                        Tak lama setelah aku berbincang dan bercanda tawa bersama Mutia, Harni menyuruh kami untuk berangkat duluan ke Restoran tersebut. Karena nanti dia akan berangkat dengan Syeril naik sepeda motor. Kebetulan Mutia tau letak Restoran tersebut jadi kami dengan cepat bergegas berangkat kesana dengan berjalan kaki. Selama 10 menit perjalanan ke restoran, Mutia selalu saja menceritakan hal-hal yang pernah Tio lakukan untukku di tempat bimbel. Dan aku hanya menanggapinya dengan kata "Oh". Meskipun kata itu membuat Mutia jengkel, tapi tetap saja dia terus mengoceh tentang Tio sampai kami tiba di Resto.
                         Di Resto aku sudah melihat Harni dan juga beberapa teman SMP-nya yang sedang sibuk membantu Harni merapika hidangan makanan dan kue. "kok nggak ada Tio disana?" Tanya Mutia dari jarak yang agak jauh dari Resto. "udah ah jangan ngomongin Tio terus. Kita kesana yuk, bantuin Harni." kataku sambil menarik paksa tangan Mutia. "Ni, ada yang perlu di bantu nggak?" tanyaku di sela-sela Harni merapikan meja dan tempat duduk.
"nggak usah Ra, lo tunggu aja disini. Lagi juga gue udah di bantuin si Syeril sama Dimas kok." Katanya sambil sibuk merapikan meja dan menata makanan.
"Hello Syeril! Apa kabar?" sapaku ketika Syeril duduk di sampingku
"Baik Ra." Jawabnya ramah.
                         Dulu waktu aku berpacaran dengan Tio aku lumayan dekat dengan teman-temannya. Terutama Syeril dan Reva. Harni, Tio, Reva, Syeril, dll ibarat satu Genk di SMP mereka dulu. Mereka sangat dekat sampai sekarang. Karena dulu juga Tio sering mnegajakku mampir ke SMP-nya dan bertemu dengan teman-temannya. "eh Ra, nanti ada Tio lho.." sambung Syeril
"terus kenapa?" kataku ketus
"ya...nanti lo CLBK deh sama dia. haahahaha" sambung Mutia
"hahaha..iya bener. Nanti CLBK lo Ra." Kata Syeril membenarkan
"udah ah, jangan ngomongin itu mulu." Tukasku. Kemudian Harni duduk di sampingku setelah selesai menata kue dan makanan di meja, lalu melirik ku dengan mata menggoda "cieee...Tio bentar lagi datang lho." katanya. Dan aku hanya merespon dengan muka tak Acuh. Dan....satu persatu teman-teman Harni datang. Mulai dari Reva dan pacarnya,kemudian teman-teman cowoknya daaaaaaaan Tio! Tio datang dengan sepeda motor warna merah miliknya. Ketika Tio datang jantungku serasa......berhenti? Padahal tidak terjadi apa-apa. Lalu Tio menghampiri meja kami dan teman-temannya mulai bersuara "cieeeee.....Tio ada Rara nih!". Dengan senyum sumringahnya dia menghampiri kami lalu kemudian berhenti dihadapanku "Eh, lo libur juga Ra?" tanyanya
"eeeee, iya." jawabku sekenanya dengan senyum.
            Ketika Tio ingin duduk teman-temannya sengaja tidak memberi tempat untuk Tio duduk. Reva bilang "itu di sebelah Rara kosong kok.." katanya dengan mata jahil yang melirik ke arahku.  Huuuuh..batinku melihat tingkah teman-teman Tio. Mutia juga tak kalah hebohnya menggodaiku "Ra, geserlah duduknya biar Tio bisa duduk disamping lo.". Dan aku hanya bisa menghela nafas sambil berkata 'sabar' dalam hati. Akhirnya insiden tempat duduk untuk Tio berakhir. Tio terpaksa duduk dihadapanku, tepat di hadapanku. Huuuuh..kenapa harus begini sih? Batinku. Selama Acara pembukaan pesta dan make a wish-nya Harni. Akhirnya kita semua pun dipersilahkan untuk makan oleh Harni dan Ibunya.
              Ketika sedang makan aku mencoba untuk tidak menatap mata Tio. Karena tatapan itulah yang dulu dapat membuat aku jatuh cinta kepadanya. Selama itu juga aku hanya berbincang dan ngobrol dengan Mutia dan Harni saja yang kebetulan duduk di sebelahku. Aku sama sekali tidak ngobrol dengan Tio. Melihat wajahnya yang berada tepat di hadapanku pun tidak. Karena Tio juga asyik mengobrol dengan teman-temannya.
               2 Jam berlalu, jam sudah menunjukan hampir pukul 6 sore. Akhirnya aku memutuskan untuk pulang dari acara ini karena Mama sudah menelpon berkali-kali untuk menyuruhku pulang. Setelah menunggu Mutia menghabiskan makanannya, akhirnya aku pun pulang dengan Mutia. Tentunya sebelum pulang aku berpamitan dengan Ibunya Harni dan juga teman-temannya yang lain termasuk Tio. Untunglah rumahku tidak searah dengan rumah Mutia jadi aku bisa bebas dari ocehannya tentang Tio.
                Selama perjalanan pulang, aku selalu saja membayangkan kejadian tadi. Kejadian yang sebelumnya tak pernah aku harapkan. Tapi kenapa kejadian itu benar-benar terjadi? Aku tak pernah menyangka sebelumnya kalau aku akan bertemu dengan Tio. Orang yang sekitar 1 tahun lalu pernah membuat hidupku lebih berwarna karenanya. Oh Tuhan...aku ingin cepat-cepat sampai rumah dan menenangkan diri. Karena aku masih kaget sekaligus terkejut. Aku terkejut karena tiba-tiba aku bertemu dengan Tio, seseorang yang sudah aku lupakan dalam hidupku. Tapi kenapa kita di pertemukan lagi? Apa ini rencana Tuhan? Entahlah....tapi yang pasti aku masih memikirkan kejadian itu. Kejadian yang sangat tidak aku harapkan tapi kemudian itu benar-benar terjadi hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar